KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN

Potensi Kecerdasan ada :
1.IQ ( Intelligence Quotien)
2.EQ ( Emotional Quotien )
3.SQ ( Spirittual quotien )
4.Intrapersonal
Kecerdasan Emosional itu berhubungan dengan bagaimana cara kita mengelola diri sendiri dengan orang lain yang mencakup sikap atau kemampuan pribadi seperti :
1.Mengenali emosi diri atau kesadaran diir
2.mengelola emosi atau pengaturan diri
3.Motivasi diri
4.Mengenal Emosi orang lain atau empati
5.Membina hubungan sosial
Dasar-dasar dari kecerdasan sosial adalah :
1.Mengorganisasi kelompok
2.erundingkan Pemecahan
3.Hubungan Pribadi
4.Analisis sosial
Hubungan antara EQ dengan IQ adalah bekerja dalam keselarasan yang erat saling melengkapi dengan cara yang berbeda dalam mencapai pemahaman yang mengarahkan kita menjalani kehidupan .Beberapa manfaat dari keselarasan IQ dan EQ adalah :
1.Bekerja lebih baik dari pekerja yang lain
2.Menjadi anggota kelompok yang lebih baik
3.Punya kepercayaan diri
4.Menanggani masalah dengan efektif
5.Memberikan pelayanan yang baik
6.Berkomuniksi dengan baik , dll
Ada Enam kaidah keberhasilan EQ
1.Ada lebih banyak cara menjadi cerdik daripada melalui kecerdasan
2.EQ Anda lebih penting daripada IQ Anda karna inilah yang menentukan keberhasilan anda dalam kehidupan
3.IQ Tidak dapat diubah namun EQ dapat menjadi semakin baik
4..Pemahaman diri dan hasrat bagi pertumbughan pribadi adalah langkah utama menuju pengembangan EQ
5.Emosi memiliki kecerdasan
6.Pengembangan EQ Adalah usaha seumur hidup

5 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

(UAS)1. Dewi coba uraikan pengalamanmu selama proses pembelajaran paedagogi berdasarkan pendekatan kecerdasan emosional ini.

08-055_dewirmh.blogspot.com mengatakan...

A

08.092lfp@gmail.com mengatakan...

Jawaban UAS Paedagogi
DEWI (08-055)

Dari landasan teori kecerdasan emosi maka , pengalaman yang saya dapat kan selama mata kuliah PaedagogI adalah
Pada saat proses perkuliahan { membuat bintang dari sumpit } ada bentuk pengolahan dalam kecerdasan emosi yang dilakukan karna proses membuat bintang dari sumpit itu tidak lah mudah , disaat kekuatan daya nalar kita pakai untuk membuat rancangan atau cara atau taktik untuk bisa membuat bintang tersebut tidak lah semudah yang difikirkan maka emosi sudah mulai dirasakan oleh setiap sisiwa , dimana ada dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan itu , ada nya tantangan untuk menaklukkan tantangan tersebut , dimana ada perasaan marah atau kesal yang sudah mulai terpancing saat mengalami kesalahan dan kegagalan yang berulang kali terjadi, dan emosi tersebut juga membawa perubahan fisiologis dalam diri seperti ada yang sedikit berkeringat, ada yang tertawa melihat kesalahan teman yang lain,dan ada juga yang tertawa bahagia saat cara nya hampir saja berhasil walau tetap akhir nya gagal juga , dalam hal ini secara tidak langsung kita sudah merasakan efek dari emosi itu , nah yang jadi masalah nya adalah bagaimana cara kita untuk mengendalikan emosi tersebut agar emosi itu tidak merusak segala nya?Nah disinilah kecerdasan emosi berperan yakni mengkoordinasikan antara emosi tersebut dengan lingkungan sosial : misal nya dengan ada nya teman yang gagal atau salah atau tidak tahu bagaimana cara untuk memecahkan masalah tersebut , saat kita tertawa geli kita harus bisa mengkontrol emosi tertawa tersebut agar perbuatan kita atau pun sikap kita membuat dia tersinggung,Dengan kegagagalan yang terjadi berulang maka kita akan termotivasi untuk memecahkan masalah tersebut dan ketahanan karna kegagalan tersebut { misal nya tidak langsung stres , menanggis , atau marah } tidak menunjukkan efek emosi yang berlebihan .
Saat observasi sekolah untuk melihat apakah sekolah tersebut sudah menggunakan kecerdasan emosional .yakni saat bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mengusahakan mencari tahu informasi mengenai sekolah mana yang tepat yang akan kami observasi , disini ada kerjasama untuk mennetukan waktu yang tepat, pembagian tugas selama observasi,dan mencari kesimpulan sebagai hasil dari observasi , yakni berusaha menerima pendapat teman , memahami kondisi dari teman , memahami emosi teman,dan jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan pikiran dan hati kita akan berusaha menahan emosi negatif dengan mencari suatu kesesuaian bersama, belajar memberikan bantuan dan dorongan pada teman yang tidak tau apa yang harus diobservasi nya begitu juga saat mengobservasi kita menunjukkan rasa kehangatan dengan anggota atau pengurus sekolah,menunjukkan rasa menghargai mereka,memberikan senyuman , keramahan saat kita awal nya ditolak untuk mengobservasi namun dengan komunikasi dan sedikit persuasi akhirnya kita dapat diterima . Begitu juga dalam hal berdiskusi mengenai hasil observasi kita untuk dibagi bersama dikelas , selama diskusi ada perasaan atau tindakan yang kita lakukan untuk menunjukkan ketertarikan kita untuk memahami apa hasil dari observasi teman , dimana ada rasa menghargai , menerima , dan menjaga perasaan mereka , terlebih jika dalam presentasi anggota kelompok yang presentasi ada yang salah maka kita akan membantu ada yang salah tersebut menjadi benar dengan ada nya diskusi dimana ada komunikasi dua arah yang baik , dalam hal kita menjelaskan mengenai pemahaman kita yang berbeda dengan yang lain , berusaha mengkomunikasikan nya dengan baik agar anggota yang lain mengerti yang kita maksud kan , jika terjadi perbedaan kita berusaha menerima dan memikirkan maksud teman kita, dalam diskusi kita juga menggunakan informasi yang baik agar mereka tidak marah atau tersinggung , dimana dalam diskusi pun disaat kita merasa ada pernyataan yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan , kita berusaha menahan emosi negatif dan berusaha mendengar.

psipddk3sks mengatakan...

(UAS) 2. Jawaban soal ini paling lambat saya tunggu hingga tanggal 13 Juni 2010. Menurut kamu, adakah teori paedagogi yang dapat menjelaskan alasan saya memperpanjang toleransi penyelesaian UAS no 2. ini? Coba uraikan.

08-055_dewirmh.blogspot.com mengatakan...

Jawaban UAS Paedagogi
Menurrut saya sebenernya dari soal yang dibuat ngak begitu dapat dimengerti kenapa ibu memperpanjang toleransi penyelesaian UAS , karna sejujur nya soal no . 2 itu pun saya dapat sekitar 3 atau 4 hari yang lalu,namun apa pun alasan nya pasti mungkin ini terkait dengan kenapa banyak mahasiswa yang memiliki kendala dalam memposting jawaban , atau bahkan ada masalah jaringan yang membuat proses ujian online jadi terkendala. Sebenernya teori paedagogi dengan waktu UAS yang diperpanjang sedikit kurang koheren , mungkin waktu pengumpulan ujian paedagogi diperpanjang karna ada banyak nya pertimbangan mungkin tidak semua nya mahasiswa itu bebas dari masalah saat menggunakan sistem posting keblog , atau mungkin tidak semua mahasiswa yang punya masalah yang sama saat mengirim jawaban blog nya , sehingga tidak semua nya tugas itu terposting dengan tepat waktu yang diharap kan dan mungkin dalam masalah ini salah satu teori triel and error , teori kecerdasan interpersonal ; mencoba untuk memahami masalah yang terjadi sehingga ibu berusaha menggunakan toleransi pengunduran waktu UAS.
terima kasih

Posting Komentar