JAWABAN UAS SEMESTER IV mata kuliah Paedagogi

Setiap orang memiliki potensi didalam diri nya salah satu bentuk dari potensi itu adalah potensi kedcerdasan dimana dalam potensi kecerdasan itu ada terdapat
Emosional Quoetion
Intelligence Quoetion
spiritual quotien
Untuk mengetahui ketika bentuk kecerdasan itu kita terlebih dahulu harus mengerti apa sih sebenarnya Emosi itu ????? Untuk menjelaskan defenisi dari emosi itu mungkin suatu hal yang sulit dijelaskan dengan kata – kata namun dalam diri setiap orang tidak pernah ada yang tidak menggunakan emosi tersebut dalam segala hal , nah ada sebenar nya Emosi itu ????????
Emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran.
Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Dimana ada banyak bentuk dari emosi yakni :
A.Amarah
b.Kesedihan
c.Rasatakut
d.Kenikmatan
e.Cinta
f.Terkejut
g. Jengkel
h.Malu
Emosi itu memiliki dua kutub yakni :
! Emosi positif (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.
! Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
Banyak orang yang berbeda-beda dalam menanggani masalah mereka seperti : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dan bagaimana cara nya kita untuk menjadikan emosi itu berada pada tempat yang seharusnya dan menggunakan nya dengan tepat itu semua tergantung pada diri sendiri.Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.Dan apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional??????
Kecerdasan Emosional adalah
Menurut Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.
Sementara Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi.
Menurut Harmoko (2005) Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain.
Dan dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Ada 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari :
! kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri);
! kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan
! keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain
ASPEK EQ (SALOVELY & GOLDMAN) ADA LIMA :
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan motivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).

PRILAKU CERDAS EMOSI :
• - Menghargai emosi negatif orang lain.
• - Sabar menghadapi emosi negatif orang lain.
• - Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
• - Emosi negatif untuk membina hubungan.
• - Peka terhadap emosi orang lain.
• - Tidak bingung menghadapi emosi orang lain.
• - Tidak menganggap lucu emosi orang lain.
• - Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.
• - Tidak harus membereskan emosi orang lain.
• - Saat emosional adalah saat mendengatkan

EQ TINGGI ADALAH :
• - Berempati.
• - Mengungkapkan dan memahami perasaan.
• - Mengendalikan amarah.
• - Kemandirian.
• - Kemampuan menyesuaikan diri.
• - Disukai.
• - Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
• - Ketekunan.
• - Kesetiakawanan.
• - Keramahan.
• - Sikap hormat.
Dari landasan teori yang ada di atas maka , pengalaman yang saya dapat kan selama mata kuliah Paedagogi dimana Ibu Filia Dina sebagai Dosen pengampuh mata kuliah tersebut adalah
Pada saat proses perkuliahan { membuat bintang dari sumpit } didalam proses pembelajaran itu saya merasa ada bentuk pengolahan dalam kecerdasan emosi yang dilakukan karna proses membuat bintang dari sumpit itu tidak lah mudah , disaat kekuatan daya nalar kita pakai untuk membuat rancangan atau cara atau taktik untuk bisa membuat bintang tersebut tidak lah semudah yang difikirkan maka emosi sudah mulai dirasakan oleh setiap sisiwa , dimana ada dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan itu , ada nya tantangan untuk menaklukkan tantangan tersebut , dimana ada perasaan marah atau kesal yang sudah mulai terpancing saat mengalami kesalahan dan kegagalan yang berulang kali terjadi, dan emosi tersebut juga membawa perubahan fisiologis dalam diri seperti ada yang sedikit berkeringat, ada yang tertawa melihat kesalahan teman yang lain,dan ada juga yang tertawa bahagia saat cara nya hampir saja berhasil walau tetap akhir nya gagal juga , dalam hal ini secara tidak langsung kita sudah merasakan efek dari emosi itu , nah yang jadi masalah nya adalah bagaimana cara kita untuk mengendalikan emosi tersebut agar emosi itu tidak merusak segala nya?Nah disinilah kecerdasan emosi berperan yakni mengkoordinasikan antara emosi tersebut dengan lingkungan sosial : misal nya dengan ada nya teman yang gagal atau salah atau tidak tahu bagaimana cara untuk memecahkan masalah tersebut , saat kita tertawa geli kita harus bisa mengkontrol emosi tertawa tersebut agar perbuatan kita atau pun sikap kita membuat dia tersinggung,Dengan kegagagalan yang terjadi berulang maka kita akan termotivasi untuk memecahkan masalah tersebut dan ketahanan karna kegagalan tersebut { misal nya tidak langsung stres , menanggis , atau marah } tidak menunjukkan efek emosi yang berlebihan .
Saat Harus saya dan kelompok pergi mengobservasi sekolah untuk melihat apakah sekolah tersebut sudah menggunakan kecerdasan emosional .Dalam hal ini permainan emosi juga terjadi , dan proses kecerdasan emosi itu pun mulai dilatih lagi , yakni saat bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mengusahakan mencari tahu informasi mengenai sekolah mana yang tepat yang akan kami observasi , disini ada kerjasama untuk mennetukan waktu yang tepat, pembagian tugas selama observasi,dan mencari kesimpulan sebagai hasil dari observasi , yakni berusaha menerima pendapat teman , memahami kondisi dari teman , memahami emosi teman,dan jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan pikiran dan hati kita akan berusaha menahan emosi negatif dengan mencari suatu kesesuaian bersama, belajar memberikan bantuan dan dorongan pada teman yang tidak tau apa yang harus diobservasi nya begitu juga saat mengobservasi kita menunjukkan rasa kehangatan dengan angota atau pengurus sekolah dengan menyapa dengan sopan sedikit berdiskusi dan menjawab pertanyaan guru atau anak – anak yang kita observasi,menunjukkan rasa menghargai mereka,memberikan senyuman , keramahan saat kita awal nya ditolak untuk mengobservasi namun dengan komunikasi dan sedikit persuasi akhirnya kita dapat diterima . Begitu juga dalam hal berdiskusi mengenai hasil observasi kita untuk dibagi bersama dikelas , selama diskusi ada perasaan atau tindakan yang kita lakukan untuk menunjukkan ketertarikan kita untuk memahami apa hasil dari observasi teman , dimana ada rasa menghargai , menerima , dan menjaga perasaan mereka , terlebih jika dalam presentasi anggota kelompok yang presentasi ada yang salah maka kita akan membantu ada yang salah tersebut menjadi benar dengan ada nya diskusi dimana ada komunikasi dua arah yang baik , dalam hal kita menjelaskan mengenai pemahaman kita yang berbeda dengan yang lain , berusaha mengkomunikasikan nya dengan baik agar anggota yang lain mengerti yang kita maksud kan , jika terjadi perbedaan kita berusaha menerima dan memikirkan maksud teman kita, dalam diskusi kita juga menggunakan yang baik agar mereka tidak marah atau tersinggung , dimana dalam diskusi pun disaat kita merasa ada pernyataan yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan , kita berusaha menahan emosi negatif dan berusaha mendengar kan dan mengkomunikasikan nya sesuai dengan waktu yang diberikan dan dengan pedoman teori yang sudah kita siap kan.
Begitu pula dalam hal Tugas Online dan Blog, sebenernya saya tidak begitu memahami mengenai hal yang baru ini dan cenderung sulit untuk mengikuti nya , namun saat saya tahu bahwa emosi yang saat ini saya rasakan adalah emosi yang negatif dimana saya menjadi tidak ada motivasi untuk melakukan tugas saya , namun saya berusaha memahami kekurangan saya , saya berusaha memotivasi diri saya agar tidak gagal , dimana saya berusaha bertanya dengan teman saya yang tahu lebih mengenai tugas itu dan belajar , jika pengetahuan saya tidak sebaik mereka , dimana saya tidak bisa begitu saja mengerti yang mereka katakan maka saya dengan sabar untuk meminta teman saya mengejari nya ulang , namun sebelum nya saya akan menanyakan nya apakah dia punya waktu untuk mengajari saya , dan begitu juga lah yang saya lakukan pada teman yang lain , namun saat mengerjakan blog saya punya masalah dengan meringkas bahan mata kuliah setiap kali sebelum perkuliahan dimulai disini karna sering nya topik yang akan dikerjakan itu tidak menarik dan tidak tertantang maka saya malas mengerjakan nya walau pun saya mengusahakan untuk membanca tapi sangat sulit untuk meringkas nya , jika saya sudah mengerti maka akan berhenti begitu saja,walau pun saat Ibu Dina selalu mengingatkan saya , hati saya tergerak untuk “baik lah nanti akan saya mulai” namun saat dimulai lagi dengan melihat topik yang tidak menarik sulit sekali buat saya kerjakan walau saat itu saya menginggat Perkataan Bu Dina , walau saya merasa jika saya tidak mengerjakan nya sia – sia lah perhatian yang diberikan Ibu buat saya , tapi saya merasakan saat Ibu tidak menginggatkan saya , saya mulai belajar membaca topik yang sudah saya terima , dan meringkas nya lalu memasukkan nya dalam blog walau saya atu itu bukan lah tugas yang seharus nya,tapi saya berusaha untuk menunjukkan saya suka saya banyak mendapatkan pembelajaran dalam Paedagogi . Dan itulah pengalaman saya selama mata kuliah Paedagogi , dan itu yang saya rasakan dan dalam hal itu saya belajar memahami emosi diri saya dan berusaha untuk menggunakan kecerdasan emosional dalam keseharian saya.

0 komentar:

Posting Komentar